Selasa, 29 September 2015

Tutorial Membuat Topologi dengan Router

Gambar 1. Topologi jaringan
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membuat 2 buah topologi jaring dengan tambahan router yang dihubungkan oleh 2 switch. pada tahap awal seperti biasa kita akan menentukkan terlebih dahulu jumlah IP address yang akan saya gunakan untuk mengalamati komputer atau host yang sesuai dengan yang saya butuhkan.

Topologi A

Gambar 2. Topologi A
Berikut ini adalah penentuan IP address tanpa melakukan subnetting

IP yang digunakan adalah 172.17.5.0 /24
prefix yang ada pada alamat IP (/24) menentukkan net-id dari sebuah jaringan jadi kita dapat memperoleh subnet mask 11111111.1111111.11111111.00000000 atau dalam bilangan desimal 255.255.255.0. setelah kita mengetahui subnet mask dari jaringan yang akan kita buat selanjutnya kita dapat mengetahui berapa banyak alamat IP yang dapat ditampung oleh subnet, cara menghitung total address yang dapat ditampung oleh subnet, pertama kali kita harus mengetahui host-id dari subnet, cara menghitungnya adalah jumlah keseluruhan host id  dikurangi dengan prefix. pada kasus ini prefix yang kita gunakan adalah /24 jadi kita dapat mendapatkan host id baru 32 - 24 = 8 bit.
kemudian, setelah mendapatkan host-id baru kita akan mengetahui total address yang dapat ditampung oleh subnet mask yaitu 2^host-id = 2^8 = 256 alamat..
berikut ini rincian dari IP address dengan prefix /24
Network address = 172.17.5.0
Range Host Address = 172.17.5.1 - 172.17.5.254
Broadcast Address = 172.17,5.255

Setelah menentukkan IP address kita akan coba untuk menerapkannya pada Topologi A,

Host       IP Address  Subnet Mask
PC1.1    172.17.5.1   255.255.255.0
PC1.2    172.17.5.2   255.255.255.0
PC1.3    172.17.5.3   255.255.255.0
PC1.4    172.17.5.4   255.255.255.0

untuk mengubungkan PC dengan Router digunakan cable straight, kemudian untuk menghubungkan switch dengan switch digunakan kable cross over.
setelah semua device terhubung, kita akan menguji terhubung atau tidaknya keempat PC tersebut

Gambar 3. PC1.2 Terhubung dengan PC1.3
setelah melakukan pengujian PC1.2 dan PC1.3 yang terhubung melalui switch yang berbeda, kita dapat menarik kesimpulan keempat PC dapat terhubung satu sama lain.

Topologi B

Gambar 4. Topologi jaringan
Setelah mengetahui cara melakukan penentuan IP address pada tiap host dalam jaringan, sekarang kita akan mencoba menambahkan 1 router pada topologi yang sama seperti topologi A. akan tetapi karena pada topologi B ini terdapat sebuah router yang digunakan untuk menghubungkan kedua switch, kita akan menerapkan metode subnetting.
pada gambar topologi diatas terdapat 4 PC maka saya membutuhkan 4 IP address.
IP = 172.17.5.*/24
4 PC = 4 IP address -> total address = 4 + 2 = 6
bit host baru = 2^n = 8 -> n= 3
masking bit = (32-24)-3 = 8 -3 = 5
prefix = 24+5 = 29
subnet mask = 11111111.11111111.1111111.11111000
subnet mask = 255.255.255.248
jumlah subnet = 2^5 = 32
jumlah host per subnet = 2^3-2 = 8-2 = 6
jumlah IP tak terpakai = 6 - 2 = 4

Detil Alamat IP 172.17.5.* / 29

subnet  NA RHA Broadcast
0 172.17.5.0 172.17.5.1 172.17.5.6 172.17.5.7
1 172.17.5.8 172.17.5.9 172.17.5.14 172.17.5.15
2 172.17.5.16 172.17.5.17 172.17.5.22 172.17.5.23
3 172.17.5.24 172.17.5.25 172.17.5.30 172.17.5.31
4 172.17.5.32 172.17.5.33 172.17.5.38 172.17.5.39
5 172.17.5.40 172.17.5.41 172.17.5.46 172.17.5.47
6 172.17.5.48 172.17.5.49 172.17.5.54 172.17.5.55
7 172.17.5.56 172.17.5.57 172.17.5.62 172.17.5.63
8 172.17.5.64 172.17.5.65 172.17.5.70 172.17.5.71
9 172.17.5.72 172.17.5.73 172.17.5.78 172.17.5.79
10 172.17.5.80 172.17.5.81 172.17.5.86 172.17.5.87
11 172.17.5.88 172.17.5.89 172.17.5.94 172.17.5.95
12 172.17.5.96 172.17.5.97 172.17.5.102 172.17.5.103
13 172.17.5.104 172.17.5.105 172.17.5.110 172.17.5.111
14 172.17.5.112 172.17.5.113 172.17.5.118 172.17.5.119
15 172.17.5.120 172.17.5.121 172.17.5.126 172.17.5.127
16 172.17.5.128 172.17.5.129 172.17.5.134 172.17.5.135
17 172.17.5.136 172.17.5.137 172.17.5.142 172.17.5.143
18 172.17.5.144 172.17.5.145 172.17.5.150 172.17.5.151
19 172.17.5.152 172.17.5.153 172.17.5.158 172.17.5.159
20 172.17.5.160 172.17.5.161 172.17.5.166 172.17.5.167
21 172.17.5.168 172.17.5.169 172.17.5.174 172.17.5.175
22 172.17.5.176 172.17.5.177 172.17.5.182 172.17.5.183
23 172.17.5.184 172.17.5.185 172.17.5.190 172.17.5.191
24 172.17.5.192 172.17.5.193 172.17.5.198 172.17.5.199
25 172.17.5.200 172.17.5.201 172.17.5.206 172.17.5.207
26 172.17.5.208 172.17.5.209 172.17.5.214 172.17.5.215
27 172.17.5.216 172.17.5.217 172.17.5.222 172.17.5.223
28 172.17.5.224 172.17.5.225 172.17.5.230 172.17.5.231
29 172.17.5.232 172.17.5.233 172.17.5.238 172.17.5.239
30 172.17.5.240 172.17.5.241 172.17.5.246 172.17.5.247
31 172.17.5.248 172.17.5.249 172.17.5.254 172.17.5.255

kemudian kita lakukan konfigurasi pada setiap PC dengan ketentuan

Router
Fa0/0 172.17.5.1 255.255.255.248
Fa0/1 172.17.5 9 255.255.255.248

Host

Host   IP address   Subnet mask         Default Gateway

PC1.1 172.17.5.2   255.255.255.248  172.17.5.7
PC1.2 172.17.5.3   255.255.255.248  172.17.5.7
PC1.3 172.17.5.10 255.255.255.248  172.17.5.15
PC1.4 172.17.5.11 255.255.255.248  172.17.5.15

saya anggap telah melakukan konfigurasi, selanjutnya kita akan mencoba untuk menguji terhubung atau tidaknya keempat buah PC tersebut
Gambar 5 PC1.2 terhubung dengan PC 1.4
terlihat bahwa PC1.2 dan PC1.4 telah terhubung, hal ini membuktikan bahwa komputer yang terhubung melalui 2 subnet dapat dihubungkan melalui router



 file packet tracer


Pengamatan

Read more

Sabtu, 19 September 2015

Tutorial Membuat Topologi Jaringan Sederhana



    Sebelum kita melakukan konfigurasi IP terhadap ke empat topologi jaringan diatas, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan IP yang akan kita gunakan sebagai alamat dari setiap PC yang terhubung pada jaringan, terlihat pada gambar setiap topologi hanya memiliki 2 buah PC yang terhubung, kita hanya membutuhkan 2 alamat IP untuk host, 1 alamat untuk NA, dan 1 Alamat untuk broadcast. Untuk itu prefix yang akan kita gunakan dalam menentukan alamat IP untuk kedua host adalah 30. Berikut ini adalah table subnetting yang saya buat untuk ke empat topologi jaringan yang ada pada tabel

NA
RHA
Broadcast
Subnet mask
172.17.5.0
172.17.5.1-172.17.5.2
172.17.5.3
255.255.255.252

Setelah kita menentukan alamat IP pada setiap PC yang akan terhubung pada jaringan yang akan kita buat, selanjutnya kita akan membangun keempat topology jaringan dalam aplikasi cisco packet tracer.

Topologi A
Pada topologi A, 2 PC dihubungkan menggunakan kabel straight. Setelah melakukan konfigurasi IP pada kedua PC yang berperan sebagai host tersebut kita akan mencoba melakukan test koneksi dengan cara mengirimkan paket dari PC1 ke PC ke 2


Hasil yang didapatkan dari perintah ping adalah kedua computer tidak dapat terhubung, terlihat bahwa hasilnya menunjukkan bahwa paket yang terkirim berjumlah 4 paket dan paket yang diterima 0.

Topology B


Pada topology B, Kedua PC dihubungkan dengan menggunakan kabel cross-over, untuk konfigurasi IP pada setiap komputer kita akan menggunakan IP yang sama dengan Konfigurasi IP pada Topology A. setelah melakukan konfigurasi IP kita akan melakukan test kembali dengan menggunakan perintah PING.

Hasil yang didapat adalah, kedua PC dapat terhubung satu sama. Hal ini bisa kita lihat dari pesan reply atau petanda pesan telah terkirim


Topology C


Pada topology C, digunakan penambahan satu buah switch yang digunakan sebagi jembatan yang menghubungkan kedua PC. Selain itu digunakan kabel yang berbeda untuk menghubungkan kedua PC pada switch, pada gambar PC4 dihubungkan menggunakan kabel crossover pada switch dan PC5 dihubungkan menggunakan kabel straight. Konfigurasi IP pada etiap PC masih sama dengan konfigurasi IP pada topology sebelumnya. Kita akan mencoba untuk menguji terhubung atau tidaknya kedua PC tersebut dengan menggunakan perintah PING


Hasil yang didapatkan adalah Request Timed Out, hal ini adalah tanda dari tidak terhubungnya kedua PC tersebut.

Topology D


Pada Topology D terlihat 2 PC terhubung satu sama lain dengan menggunakan kabel straight pada switch, tidak ada perubahan dalam konfigurasi IP address pada kedua PC tersebut. Penggunaan IP masih ama dengan Topologi sebelumnya. Kita akan melakukan Test dengan menggunakan perintah ping untuk melihat terhubung tidaknya kedua PC tersebut


Hasil yang didapatkan adalah kedua PC dapat terhubung dan saling bertukar data satu sama lain.

kesimpulan

Setelah kita membuat keempat topology tersebut dan menguji terhubung atau tidaknya setiap komputer pada setiap topologi, kita dapat menyipulkan komputer dapat terhubung satu sama lain apabila pemilihan kabel yang akan digunakan untuk menghubungkan baik komputer ke komputer atau komputer ke switch sesuai dengan tempatnya.

Untuk menghubungkan komputer dengan komputer digunakan kabel crossover hal ini karena komputer mengirim paket data melalui pin no 1 dan no 2, lalu komputer lain akan menerima data yang dikirimkan melaluipin no 3 dan no 6, oleh karena itu pada kabel crossover terjadi penukaran tempat pin no 1 dan 2, ke pin no 3 dan 6 pada salah satu ujungnya.

Kemudian apabila ingin menghubungkan komputer dengan switch digunakan kabel straight, hal ini karena pada switch pin penerima terletak pada pin no 1 dan no 2 sehingga tidak diperlukan proses penyebrangan seperti yang dilakukan oleh kabel crossover dalam menghubungkan PC ke PC.

Setelah memperoleh kesimpulan dari keempat topologi yang kita praktekan diatas, kita akan mencoba satu topologi jaringan seperti topologi jaringan D akan tetapi kita akan menambahkan satu buah PC lagi sebagai host yang terhubung dengan switch. Kurang lebih akan menjadi seperti ini apabila di gambarkan pada aplikasi cisco packet tracer.


PC1.1 digunakan IP 172.17.5.1
PC1.2 digunakan IP 172.17.5.2
PC1.3 digunakan IP 172.17.6.1

Berikut ini adalah hasil pengujian dengan penggunakan perintah PING dari PC1.1 ke PC1.3

Kemudian Hasil PING dari PC1.2 ke PC1.3



Dari kedua gambar diatas, keduaanya menunjukkan hasil yang sama yaitu RTO, hal ini disebabkan karena perubahan yang terjadi pada Net Adress.
NET ID yang digunakan Pada PC1.1 dan PC1.2 adalah 172.17.5.0, sedangkan pada PC1.3 NET ID yang digunakan adalah 172.17.6.0. perbedaan Net Address akan berakibat pada berbedanya jaringan dari PC1.1,PC2.1 dan PC1.3, meskipun dihubungkan dengan switch yang sama.

Selanjutnya kita akan menambahkan 1 buah PC lagi sebagai host dengan IP 172.17.6.2 pada topologi jaringan yang telah kita buat sebelumnya, kuran g lebih gambarnya akan jadi seperti ini

Kita setting PC1.4 dengan IP 172.17.62 dengan subnet mask yang sama, setelah melakukan konfigurasi IP kita akan melakukan uji coba terhubung atau tidaknya PC1.4 dengan PC1.3,PC1.2,dan PC1.1

Hasil pengujian dari PC1.1 ke PC1.4

Hasil pengujian dari PC1.2 ke PC1.4

Hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4

Pada hasil pengujian didapatkan PC1.1 dan PC1.2 tidak dapat terhubung dengan PC1.4, hal ini karena perbedaan Net Adress, kemudian hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4 menunjukkan keduanya dapat terhubung hal ini diseabkan karena keduanya memiliki Net address yang sama yaitu 172.17.6.0.

Kesimpulan

Kita dapat menyimpulkan, komputer akan terhubung satu sama lain apabila memiliki Net Adress yang sama dalam satu jaringan. Apabila terdapat perbedaan Net Address dalam satu jaringan maka komputer tidak dapat saling terhubung dan berkirim informasi.

Ringkasan

Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam membangun sebuah jaringan tanpa terhubung dengan Server adalah pemilihan kabel yang tepat, pergunakan kabel crossover apabila ingin menghubungkan komputer dengan komputer, apabila ingin menghubungkan kompputer dengan switch gunakan kabel bertipe straight.

Setelah kita menentukkan jenis kabel yang akan gunakan, lakukan konfigurasi IP pada setiap komputer yang berfungsi sebagai host, gunakan IP adress sesuai dengan yang dibutuhkan dan pastikan setiap host yang terhuung dalam satu jaringan memiliki Network Address yang sama.

Video tutorial membuat topologi sederhana




File Packet tracer

Referensi

https://en.wikipedia.org/wiki/Crossover_cable
https://www.techopedia.com/definition/13358/straight-through-cable
Read more