Sebelum kita melakukan
konfigurasi IP terhadap ke empat topologi jaringan diatas, hal pertama yang
harus kita lakukan adalah menentukan IP yang akan kita gunakan sebagai alamat
dari setiap PC yang terhubung pada jaringan, terlihat pada gambar setiap
topologi hanya memiliki 2 buah PC yang terhubung, kita hanya membutuhkan 2
alamat IP untuk host, 1 alamat untuk NA, dan 1 Alamat untuk broadcast. Untuk
itu prefix yang akan kita gunakan dalam menentukan alamat IP untuk kedua host
adalah 30. Berikut ini adalah table subnetting yang saya buat untuk ke empat
topologi jaringan yang ada pada tabel
NA
|
RHA
|
Broadcast
|
Subnet mask
|
172.17.5.0
|
172.17.5.1-172.17.5.2
|
172.17.5.3
|
255.255.255.252
|
Setelah kita menentukan alamat IP
pada setiap PC yang akan terhubung pada jaringan yang akan kita buat,
selanjutnya kita akan membangun keempat topology jaringan dalam aplikasi cisco
packet tracer.
Topologi A
Pada topologi A, 2 PC dihubungkan
menggunakan kabel straight. Setelah melakukan konfigurasi IP pada kedua PC yang
berperan sebagai host tersebut kita akan mencoba melakukan test koneksi dengan
cara mengirimkan paket dari PC1 ke PC ke 2
Hasil yang didapatkan dari
perintah ping adalah kedua computer tidak dapat terhubung, terlihat bahwa
hasilnya menunjukkan bahwa paket yang terkirim berjumlah 4 paket dan paket yang
diterima 0.
Topology B
Pada
topology B, Kedua PC dihubungkan dengan menggunakan kabel cross-over, untuk
konfigurasi IP pada setiap komputer kita akan menggunakan IP yang sama dengan
Konfigurasi IP pada Topology A. setelah melakukan konfigurasi IP kita akan
melakukan test kembali dengan menggunakan perintah PING.
Hasil
yang didapat adalah, kedua PC dapat terhubung satu sama. Hal ini bisa kita
lihat dari pesan reply atau petanda pesan telah terkirim
Topology C
Pada
topology C, digunakan penambahan satu buah switch yang digunakan sebagi
jembatan yang menghubungkan kedua PC. Selain itu digunakan kabel yang berbeda
untuk menghubungkan kedua PC pada switch, pada gambar PC4 dihubungkan
menggunakan kabel crossover pada switch dan PC5 dihubungkan menggunakan kabel
straight. Konfigurasi IP pada etiap PC masih sama dengan konfigurasi IP pada
topology sebelumnya. Kita akan mencoba untuk menguji terhubung atau tidaknya
kedua PC tersebut dengan menggunakan perintah PING
Hasil
yang didapatkan adalah Request Timed Out, hal ini adalah tanda dari tidak
terhubungnya kedua PC tersebut.
Topology D
Pada
Topology D terlihat 2 PC terhubung satu sama lain dengan menggunakan kabel
straight pada switch, tidak ada perubahan dalam konfigurasi IP address pada
kedua PC tersebut. Penggunaan IP masih ama dengan Topologi sebelumnya. Kita
akan melakukan Test dengan menggunakan perintah ping untuk melihat terhubung
tidaknya kedua PC tersebut
Hasil
yang didapatkan adalah kedua PC dapat terhubung dan saling bertukar data satu
sama lain.
kesimpulan
Setelah
kita membuat keempat topology tersebut dan menguji terhubung atau tidaknya
setiap komputer pada setiap topologi, kita dapat menyipulkan komputer dapat
terhubung satu sama lain apabila pemilihan kabel yang akan digunakan untuk
menghubungkan baik komputer ke komputer atau komputer ke switch sesuai dengan
tempatnya.
Untuk
menghubungkan komputer dengan komputer digunakan kabel crossover hal ini karena
komputer mengirim paket data melalui pin no 1 dan no 2, lalu komputer lain akan
menerima data yang dikirimkan melaluipin no 3 dan no 6, oleh karena itu pada
kabel crossover terjadi penukaran tempat pin no 1 dan 2, ke pin no 3 dan 6 pada
salah satu ujungnya.
Kemudian
apabila ingin menghubungkan komputer dengan switch digunakan kabel straight,
hal ini karena pada switch pin penerima terletak pada pin no 1 dan no 2
sehingga tidak diperlukan proses penyebrangan seperti yang dilakukan oleh kabel
crossover dalam menghubungkan PC ke PC.
Setelah
memperoleh kesimpulan dari keempat topologi yang kita praktekan diatas, kita
akan mencoba satu topologi jaringan seperti topologi jaringan D akan tetapi
kita akan menambahkan satu buah PC lagi sebagai host yang terhubung dengan
switch. Kurang lebih akan menjadi seperti ini apabila di gambarkan pada
aplikasi cisco packet tracer.
PC1.1 digunakan IP 172.17.5.1
PC1.2 digunakan IP 172.17.5.2
PC1.3 digunakan IP 172.17.6.1
Berikut ini adalah hasil pengujian
dengan penggunakan perintah PING dari PC1.1 ke PC1.3
Kemudian Hasil PING dari PC1.2 ke PC1.3
Dari kedua gambar diatas, keduaanya
menunjukkan hasil yang sama yaitu RTO, hal ini disebabkan karena perubahan yang
terjadi pada Net Adress.
NET ID yang digunakan Pada PC1.1 dan
PC1.2 adalah 172.17.5.0, sedangkan pada PC1.3 NET ID yang digunakan adalah
172.17.6.0. perbedaan Net Address akan berakibat pada berbedanya jaringan dari
PC1.1,PC2.1 dan PC1.3, meskipun dihubungkan dengan switch yang sama.
Selanjutnya
kita akan menambahkan 1 buah PC lagi sebagai host dengan IP 172.17.6.2 pada
topologi jaringan yang telah kita buat sebelumnya, kuran g lebih gambarnya akan
jadi seperti ini
Kita
setting PC1.4 dengan IP 172.17.62 dengan subnet mask yang sama, setelah
melakukan konfigurasi IP kita akan melakukan uji coba terhubung atau tidaknya
PC1.4 dengan PC1.3,PC1.2,dan PC1.1
Hasil pengujian dari PC1.1 ke PC1.4
Hasil pengujian dari PC1.2 ke PC1.4
Hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4
Pada hasil pengujian didapatkan
PC1.1 dan PC1.2 tidak dapat terhubung dengan PC1.4, hal ini karena perbedaan
Net Adress, kemudian hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4 menunjukkan keduanya
dapat terhubung hal ini diseabkan karena keduanya memiliki Net address yang
sama yaitu 172.17.6.0.
Kesimpulan
Kita dapat menyimpulkan,
komputer akan terhubung satu sama lain apabila memiliki Net Adress yang sama
dalam satu jaringan. Apabila terdapat perbedaan Net Address dalam satu jaringan
maka komputer tidak dapat saling terhubung dan berkirim informasi.
Ringkasan
Hal terpenting yang perlu
dilakukan dalam membangun sebuah jaringan tanpa terhubung dengan Server adalah
pemilihan kabel yang tepat, pergunakan kabel crossover apabila ingin
menghubungkan komputer dengan komputer, apabila ingin menghubungkan kompputer
dengan switch gunakan kabel bertipe straight.
Setelah kita menentukkan
jenis kabel yang akan gunakan, lakukan konfigurasi IP pada setiap komputer yang
berfungsi sebagai host, gunakan IP adress sesuai dengan yang dibutuhkan dan
pastikan setiap host yang terhuung dalam satu jaringan memiliki Network Address
yang sama.
Video tutorial membuat topologi sederhana
File Packet tracer
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Crossover_cable
https://www.techopedia.com/definition/13358/straight-through-cable
0 komentar:
Posting Komentar