Sabtu, 19 September 2015

Tutorial Membuat Topologi Jaringan Sederhana



    Sebelum kita melakukan konfigurasi IP terhadap ke empat topologi jaringan diatas, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan IP yang akan kita gunakan sebagai alamat dari setiap PC yang terhubung pada jaringan, terlihat pada gambar setiap topologi hanya memiliki 2 buah PC yang terhubung, kita hanya membutuhkan 2 alamat IP untuk host, 1 alamat untuk NA, dan 1 Alamat untuk broadcast. Untuk itu prefix yang akan kita gunakan dalam menentukan alamat IP untuk kedua host adalah 30. Berikut ini adalah table subnetting yang saya buat untuk ke empat topologi jaringan yang ada pada tabel

NA
RHA
Broadcast
Subnet mask
172.17.5.0
172.17.5.1-172.17.5.2
172.17.5.3
255.255.255.252

Setelah kita menentukan alamat IP pada setiap PC yang akan terhubung pada jaringan yang akan kita buat, selanjutnya kita akan membangun keempat topology jaringan dalam aplikasi cisco packet tracer.

Topologi A
Pada topologi A, 2 PC dihubungkan menggunakan kabel straight. Setelah melakukan konfigurasi IP pada kedua PC yang berperan sebagai host tersebut kita akan mencoba melakukan test koneksi dengan cara mengirimkan paket dari PC1 ke PC ke 2


Hasil yang didapatkan dari perintah ping adalah kedua computer tidak dapat terhubung, terlihat bahwa hasilnya menunjukkan bahwa paket yang terkirim berjumlah 4 paket dan paket yang diterima 0.

Topology B


Pada topology B, Kedua PC dihubungkan dengan menggunakan kabel cross-over, untuk konfigurasi IP pada setiap komputer kita akan menggunakan IP yang sama dengan Konfigurasi IP pada Topology A. setelah melakukan konfigurasi IP kita akan melakukan test kembali dengan menggunakan perintah PING.

Hasil yang didapat adalah, kedua PC dapat terhubung satu sama. Hal ini bisa kita lihat dari pesan reply atau petanda pesan telah terkirim


Topology C


Pada topology C, digunakan penambahan satu buah switch yang digunakan sebagi jembatan yang menghubungkan kedua PC. Selain itu digunakan kabel yang berbeda untuk menghubungkan kedua PC pada switch, pada gambar PC4 dihubungkan menggunakan kabel crossover pada switch dan PC5 dihubungkan menggunakan kabel straight. Konfigurasi IP pada etiap PC masih sama dengan konfigurasi IP pada topology sebelumnya. Kita akan mencoba untuk menguji terhubung atau tidaknya kedua PC tersebut dengan menggunakan perintah PING


Hasil yang didapatkan adalah Request Timed Out, hal ini adalah tanda dari tidak terhubungnya kedua PC tersebut.

Topology D


Pada Topology D terlihat 2 PC terhubung satu sama lain dengan menggunakan kabel straight pada switch, tidak ada perubahan dalam konfigurasi IP address pada kedua PC tersebut. Penggunaan IP masih ama dengan Topologi sebelumnya. Kita akan melakukan Test dengan menggunakan perintah ping untuk melihat terhubung tidaknya kedua PC tersebut


Hasil yang didapatkan adalah kedua PC dapat terhubung dan saling bertukar data satu sama lain.

kesimpulan

Setelah kita membuat keempat topology tersebut dan menguji terhubung atau tidaknya setiap komputer pada setiap topologi, kita dapat menyipulkan komputer dapat terhubung satu sama lain apabila pemilihan kabel yang akan digunakan untuk menghubungkan baik komputer ke komputer atau komputer ke switch sesuai dengan tempatnya.

Untuk menghubungkan komputer dengan komputer digunakan kabel crossover hal ini karena komputer mengirim paket data melalui pin no 1 dan no 2, lalu komputer lain akan menerima data yang dikirimkan melaluipin no 3 dan no 6, oleh karena itu pada kabel crossover terjadi penukaran tempat pin no 1 dan 2, ke pin no 3 dan 6 pada salah satu ujungnya.

Kemudian apabila ingin menghubungkan komputer dengan switch digunakan kabel straight, hal ini karena pada switch pin penerima terletak pada pin no 1 dan no 2 sehingga tidak diperlukan proses penyebrangan seperti yang dilakukan oleh kabel crossover dalam menghubungkan PC ke PC.

Setelah memperoleh kesimpulan dari keempat topologi yang kita praktekan diatas, kita akan mencoba satu topologi jaringan seperti topologi jaringan D akan tetapi kita akan menambahkan satu buah PC lagi sebagai host yang terhubung dengan switch. Kurang lebih akan menjadi seperti ini apabila di gambarkan pada aplikasi cisco packet tracer.


PC1.1 digunakan IP 172.17.5.1
PC1.2 digunakan IP 172.17.5.2
PC1.3 digunakan IP 172.17.6.1

Berikut ini adalah hasil pengujian dengan penggunakan perintah PING dari PC1.1 ke PC1.3

Kemudian Hasil PING dari PC1.2 ke PC1.3



Dari kedua gambar diatas, keduaanya menunjukkan hasil yang sama yaitu RTO, hal ini disebabkan karena perubahan yang terjadi pada Net Adress.
NET ID yang digunakan Pada PC1.1 dan PC1.2 adalah 172.17.5.0, sedangkan pada PC1.3 NET ID yang digunakan adalah 172.17.6.0. perbedaan Net Address akan berakibat pada berbedanya jaringan dari PC1.1,PC2.1 dan PC1.3, meskipun dihubungkan dengan switch yang sama.

Selanjutnya kita akan menambahkan 1 buah PC lagi sebagai host dengan IP 172.17.6.2 pada topologi jaringan yang telah kita buat sebelumnya, kuran g lebih gambarnya akan jadi seperti ini

Kita setting PC1.4 dengan IP 172.17.62 dengan subnet mask yang sama, setelah melakukan konfigurasi IP kita akan melakukan uji coba terhubung atau tidaknya PC1.4 dengan PC1.3,PC1.2,dan PC1.1

Hasil pengujian dari PC1.1 ke PC1.4

Hasil pengujian dari PC1.2 ke PC1.4

Hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4

Pada hasil pengujian didapatkan PC1.1 dan PC1.2 tidak dapat terhubung dengan PC1.4, hal ini karena perbedaan Net Adress, kemudian hasil pengujian dari PC1.3 ke PC1.4 menunjukkan keduanya dapat terhubung hal ini diseabkan karena keduanya memiliki Net address yang sama yaitu 172.17.6.0.

Kesimpulan

Kita dapat menyimpulkan, komputer akan terhubung satu sama lain apabila memiliki Net Adress yang sama dalam satu jaringan. Apabila terdapat perbedaan Net Address dalam satu jaringan maka komputer tidak dapat saling terhubung dan berkirim informasi.

Ringkasan

Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam membangun sebuah jaringan tanpa terhubung dengan Server adalah pemilihan kabel yang tepat, pergunakan kabel crossover apabila ingin menghubungkan komputer dengan komputer, apabila ingin menghubungkan kompputer dengan switch gunakan kabel bertipe straight.

Setelah kita menentukkan jenis kabel yang akan gunakan, lakukan konfigurasi IP pada setiap komputer yang berfungsi sebagai host, gunakan IP adress sesuai dengan yang dibutuhkan dan pastikan setiap host yang terhuung dalam satu jaringan memiliki Network Address yang sama.

Video tutorial membuat topologi sederhana




File Packet tracer

Referensi

https://en.wikipedia.org/wiki/Crossover_cable
https://www.techopedia.com/definition/13358/straight-through-cable

0 komentar:

Posting Komentar