Rabu, 05 Februari 2014

Kata pengantar " Usang "


Lembaran yang terkubur dalam gelap, menghampiri mimpi buruk yang tiada berakhir. banyak kata yang tak terlukiskan saat melihat kembali catatan lama yang telah usang.
mengapa begitu sakit ? terasa seperti jarum yang menusuk relung hati terdalam. merintih disaat mentari menghilang tak kembali. kotor tjiwa ini terlumuri penyesalan, dendam yang tiada berakhir membuat hati sulit memandang kehangatan sentuhan. 
aku merindumu di masa lalu juga saat ini ketika aku mulai hobby menulis dalam sunyi. tapi mengapa kau tiada merinduku. aku menantimu selama nafas ini masih terhembuskan, tapi kau menolakku dengan manis.

" untukmu catatan usang yang tak terganti, aku merindumu "

Read more

Sabtu, 01 Februari 2014

Seberkas sinar di ufuk barat


Matahari yang terbenam di ufuk barat itu adalah dirimu, yang ku pandang dari jauh dan mulai meredup. kegelapan menghantuiku di bagian timur, merampas kebahagiaanku memandang dirimu. meski tabir merah menghalagi pandanganku aku masih bisa merasakan kehangatanmu.
dari jarak yang sangat jauh ini aku memandangmu, kau tetap terlihat begitu jelas dimataku. entah mengapa bagian dari dirimu terasa begitu dekat denganku. Hingga saat ini dia terlindungi  diafragma di dalam tubuhku, dia berdetak, dan dia bagian dari dirimu membuatku mampu melihatmu yang mulai meredup itu.
aku berdo'a dalam heningnya malam, memohon kepada sang pencipta. teguhkanlah keyakinanku pada terbitnya engkau esok pagi di ufuk timur.
menghapus gelap malamku, dan membangunkan ku dari mimpi burukku .

" Matahari itu mulai meredup dan menghilang di ufuk barat, tapi biarlah waktu yang membuatnya kembali dan terbit di ufuk timur "
Read more